Berikut Tata Cara Sholat Idul Fitri Yang Perlu Kalian Pahami
Bacakata.com - Berikut Tata Cara Sholat Idul Fitri Yang Perlu Kalian Pahami - Sebentar lagi kita akan masuk pada hari kemenangan yaitu Idul Fitri 2024, nah buat yang ingin mengetahui Tata cara sholat Idul Fitri 2024 agar ga salah dalam melaksanakannya, simak penjelasan berikut ini.
Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Fitri
ada beberapa amalan-amalan yang disunahkan sebelum dan sesudah menunaikan Salat Ied di lapangan terbuka, di antaranya :
Mandi dan Menyucikan Diri
Sebelum melaksanakan Salat Ied hendaknya mandi dan menyucikan diri terlebih dahulu. Jangan lupa untuk berwudhu sebelum berangkat menuju tempat salat. Terkadang seseorang lupa untuk mengambil air wudhu terutama wanita yang memakai make-up setelah mandi, dikarnakan wudhu adalah salah satu syarat sahnya salat.
Memakai Pakaian Terbaik
Saat hendak melaksanakan Salat Ied, sebaiknya kita menghias diri dan memakai pakaian terbaik. Pria juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika Shalat Idul Fithri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik”.
Makan Sebelum Salat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan Salat Ied, dianjurkan untuk makan di pagi hari dan hal inilah yang membedakan Shalat Idul Fitri dengan Shlat Idul Adha di mana saat sebelum Salat Idul Adha kita tidak dianjurkan untuk makan. Hal ini dimaksudkan bahwa pada hari Raya Idul Fitri umat Islam tidak lagi melakukan ibadah puasa seperti sebelumnya pada bulan Ramadan.
Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”
Berjalan kaki dan melewati jalan yang berlainan
Yang dimaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang salat Idul Fitri hendaknya kita melewati jalan yang berbeda hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan salat Ied dan saling bersilaturahmi. Pergi menuju tempat salat Ied juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan kecuali jika ada halangan atau hajat. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jabir :
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.”
Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.
Mengumandangkan Takbir
Mengumandang takbir atau takbiran pada hari raya Idulfitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama. Ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran, yaitu dimulai sejak malam setelah magrib satu hari sebelum salat Idul fitri dan saat pagi hari ketika menuju salat Idul fitri.
Berbeda halnya dengan Idul adha, kumandang takbir juga digemakan saat hari tasrik hingga 13 Dzulhijah. Pada Idulfitri, tidak ada lagi takbir setelah salat selesai dilakukan.
Muhammadiyah sendiri dalam situs resminya menjelaskan jika lafaz takbir Idul Fitri yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw adalah sebagai berikut.
a. Lafaz takbir Idulfitri seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab, dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”.
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji”.
Ucapan Allahu Akbar dalam takbir salat Idul Fitri dalam redaksi hadist di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.
Berikut bacaan sholat idul fitri dan tata caranya
Niat Sholat Idul Fitri
Pertama adalah niat shalat IduI Fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut lafal niatnya,
Ushallî
sunnatan li ıdil fithri rak’ataini
ma’mûman (jika jadi imam pakai “imaman”) IiIIâhi
ta’âIâ
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah /ö’u/ Fitri dua rakaat (menjadi
makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir
sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,
ashîla
Artinya: “Allah Maha Besar c/enpan segala kebesaran, segala puji bagi Allah c/enpan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.” Atau bisa juga lafal ini,
Subhânallâhi wal hamdulillâhi wa Iâ ilâha illallâhu wallâhu akbar
Artinya: “Marta Suci Allah,
segala puji bagi Allah,
tiada tuhan selain Allah, Allah
maha besar.”
Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat AI-A’Ia, IaIu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat.