Amalan-amalan yang termasuk cabang iman dijelaskan dalam sabda Rasulullah Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra. sebagai berikut:
النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، أَعْلَاهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ. (رَوَاهُ مُسْلِم)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Iman itu memiliki lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman.” (HR. Muslim)
Hadis lain terkait cabang iman adalah sebagai berikut:
Dari Anas ra., dari Nabi Saw. beliau bersabda:
“Ada tiga hal yang apabila seseorang memilikinya, ia akan merasakan manisnya iman: (1) menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya; (2) mencintai seseorang hanya karena Allah Swt.; (3) membenci kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci bila dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jawaban Aktivitas 2.4
1. Memahami Wacana tentang Iman, Islam, dan Ihsan
Iman, Islam, dan ihsan merupakan satu kesatuan dalam ajaran agama. Ketiganya tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi.
-
Islam adalah aspek lahiriah ibadah, seperti salat, puasa, zakat.
-
Iman adalah keyakinan dalam hati yang melandasi ketaatan.
-
Ihsan adalah kualitas tertinggi dalam beribadah, yaitu beribadah seolah-olah melihat Allah.
Orang yang imannya lemah biasanya masih mengerjakan ibadah secara formal saja, tanpa kekhusyukan atau kesungguhan. Sebaliknya, orang yang mencapai level ihsan akan menjaga adab, fokus dalam ibadah, menjauhi maksiat, dan merasakan kedekatan dengan Allah dalam setiap amal.
2. Pendapat tentang Wacana dan Konsekuensi bagi Orang Beriman
Pendapat:
Wacana tersebut benar, karena kualitas iman seseorang akan memengaruhi perilaku, sikap, dan amal ibadahnya. Orang beriman selalu berusaha meningkatkan Islamnya (amal saleh) dan menuju ihsan (kualitas ibadah tinggi).
Konsekuensi bagi orang yang beriman:
Orang yang benar-benar beriman akan:
-
Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya secara konsisten.
-
Menjaga ibadah wajib seperti salat, puasa, zakat, dengan penuh kesungguhan.
-
Memperbaiki akhlak, karena akhlak mulia adalah cabang dari iman.
-
Menjauhi maksiat dan merasa tidak nyaman jika melakukan dosa.
-
Berbuat baik kepada sesama, seperti menyingkirkan gangguan dari jalan, membantu orang lain, dan menjaga amanah.
-
Berusaha mencapai ihsan, yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
-
Menambah cabang-cabang iman, melalui amal baik yang semakin memperkuat kedekatan kepada Allah.
Dengan kata lain, iman memiliki konsekuensi amal, akhlak, dan ibadah, bukan hanya sekadar keyakinan di hati.
3. Saran Presentasi di Kelas
Ketika mempresentasikan, siswa dapat menyampaikan poin berikut:
-
Iman tidak hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan.
-
Semakin kuat iman, semakin baik kualitas ibadah dan akhlaknya.
-
Syu‘abul iman menunjukkan bahwa iman itu luas dan mencakup seluruh kehidupan.
-
Ihsan adalah puncak kualitas iman yang harus selalu diupayakan.
