Definisi Syu’abul Iman (Cabang-Cabang Iman)

 Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam kitab Qami‘u al-Thughyan ‘ala Manzhumati Syu‘abu al-Iman, iman yang memiliki enam pilar pokok sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya ternyata tidak berdiri sendiri. Iman tersebut memiliki bagian-bagian berupa unsur, sikap, dan perilaku yang dapat menambah kualitas keimanan ketika diamalkan, atau sebaliknya mengurangi kesempurnaan iman ketika ditinggalkan.



Bagian-bagian tersebut dikenal dengan istilah Syu’abul Iman, yaitu cabang-cabang iman yang berjumlah 77 cabang. Setiap cabang merupakan bentuk pengamalan nyata dari seorang mukmin, baik berupa keyakinan di dalam hati, ucapan yang keluar melalui lisan, maupun amal perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan.

Apabila seluruh cabang iman ini dapat diamalkan secara maksimal, maka kesempurnaan iman seseorang pun akan terpenuhi. Namun apabila sebagian darinya tidak dijalankan, maka akan berkurang pula kesempurnaan iman yang ia miliki. Inilah yang menjadi tolok ukur kualitas iman dalam ajaran Islam: semakin banyak cabang iman diamalkan, semakin matang dan kuat pula iman seseorang.

Lebih jauh, apabila seorang muslim mampu menghayati dan mengimplementasikan seluruh cabang iman tersebut dalam kehidupan sehari-hari, niscaya ia akan merasakan keindahan, kenikmatan, serta kemanisan iman. Setiap amal saleh yang dilakukan bukan lagi terasa sebagai kewajiban berat, tetapi berubah menjadi kebutuhan ruhani yang memberikan ketenangan, kedamaian, serta kebahagiaan sejati dalam hidup.

Tags:

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!